Balada Anak Kebingungan

Membohongi diri sendiri, membunuh logika yang tak terbantahkan, merobohkan tembok kenangan yang telah lama kokoh berdiri. Menyangkal akal, meruntuhkan pikiran, menipu perasaan dan emosi yang masih tetap bertahan.

Kuberdiri di tengah jalan, jembatan antara cinta dan kemunafikan, atau antara kemunafikan dan cinta. Lelahku samadengan elegiku untukmu, mendadak runtuh dan perlahan kembali tumbuh.

Kuberdiri di persimpangan, jalan dua arah yang sama sekali berlawanan. Antara baru dan lama, datang dan pergi, pengeluh dan ceria. Lelahku samadengan elegiku untukmu, mendadak runtuh dan perlahan kembali tumbuh.




(28 Maret 2011)

0 komentar:

Posting Komentar