Tadabbur

Terkadang lucu rasanya ketika kita merenungkan sesuatu kemudian kita mendapati bahwa apa yang kita alami akhir akhir ini mirip dengan apa yang pernah kita lakukan pada orang lain dulu. Hal-hal yang pernah kita lakukan pada orang lain kembali lagi pada diri kita sendiri. Akhirnya menyimpulkan sendiri "oh gini yah rasanya 'digituin' sama orang lain."

Petang tadi aku berkumpul dengan teman teman sekaligus makan malam. Namanya perkumpulan pasti ada hal yang kita obrolkan. Dan diantara obrolan itu ada obrolan teman lain yang aku kurang paham. Mereka asik sendiri dengan topik obrolan mereka sementara aku dibiarkan menumpuk pertanyaan dan deduksi di kepalaku sendiri tentang apa yang mereka bicarakan. Ohh... gini ya rasanya...

Dan sekarang sebelum tidur aku mengingat ingat kejadian tadi, mirip dengan apa yang dulu pernah kulakukan. Di tengah perkumpulan aku asyik membicarakan suatu topik dengan salah satu teman dan mengabaikan kehadiran teman lainnya, mengabaikan perasaan mereka.

Aku sebenarnya anti mencampuri urusan orang lain, kecuali jika mereka melibatkanku dalam urusan mereka.  Saking anti-nya, aku bisa bersikap benar-benar tidak perduli. Istilahnya jika seseorang membuatku tidak peduli, maka ketika orang tersebut meregang nyawa sekalipun, aku bisa benar benar akan mengabaikannya. Ini hanya masalah respon saja, bagaimana seseorang menghargai keberadaanku atau tidak.

Mimpi

Setahun lebih gak ketemu ternyata masih bisa mimpi tentang dia.  Meski mimpinya absurd dan bukan tentang cinta, tetap saja menyenangkan.  Mimpi tentang dia memang tidak pernah tidak menyenangkan.

Di mimpi itu kita lagi jalan jalan ke sebuah desa kecil bersama teman-teman yang lain. Absurdnya mimpi itu, kita semua diajarin cara sholat.  Anehnya dalam sholat itu ada adegan istirahatnya sebelum rukuk.  Dalam istirahat itu imam memberi nasehat, percis ketika pembina upacara memberi amanat dalam upacara bendera di sekolah hari Senin.  Dan yang gak kalah absurdnya lagi,  di mimpi itu ada Paramore manggung di pedesaan gitu, mirip acara dangdut di nikahan-nikahan di kampung.

Di mimpi itu aku masih suka nyuri-nyuri pandang ke arah dia, merasakan sesuatu yang aneh ketika melihat dia tertawa lepas, mirip di adegan nyatanya. Cara dia tertawa pun benar-benar mirip dengan aslinya, matanya sipit hampir ketutup ketika dia tertawa.

Adegan terakhir di mimpi itu adalah kita semua sedang pergi ke suatu tempat dan di tengah jalan kehujanan.  Kita berteduh di teras sebuah bangunan.  Karena kelaparan kita pergi menerobos hujan ke suatu warung .  Di warung itu aku membeli roti lapis warna hijau yang waktu kecil dulu sering aku makan. Ketika makan roti itu tanpa sadar dia sudah berada tepat di belakang tubuhku sambil tertawa. entah apa yang membuat dia tertawa.  Habis itu aku bangun.

Orang bilang mimpi hanyalah bungan tidur.  Mungkin memang benar adanya.  Kita tidak bisa memilih untuk bermimpi apa malam ini.  Tapi aku pikir, mimpi juga dipengaruhi keadaan alam bawah sadar kita. Buktinya, kita sering mendapati orang yang kita kenal berada di dalam mimpi kita. Mungkin ketika kita memimpikan seseorang, sebelum itu secara tidak sadar di alam bawah sadar kita menyelinap pikiran tentang orang itu.  Entahlah.








M17



Sampai Di Sini

7
Terima kasih. Bila hidupku adalah pelangi, kamu adalah salah satu warna penyusunnya. Maka layaknya pelangi, dan semua benda di bumi ini, ada akhirnya.  Kamu tidak selamanya harus tinggal di sini

6
Setiap pertemuan pasti ada perpisahan.  Maka jauh jauh hari aku sudah mengucapkan selamat tinggal sebelum kamu benar-benar pergi.  Bukan untuk menyuruhmu cepat pergi, melainkan agar aku siap jika suatu hari kamu tanpa pamit pergi.

5
Telah kubayar tuntas segala utangku, kecuali satu janji yang belum bisa aku tepati.  Ketika aku harus melangkah pergi, tak ada hal apapun yang membuat langkahku harus terhenti.

4
Kehidupan adalah suatu pengembaraan, berjalan dari satu persimpangan ke persimpangan lainnya.  Kebetulan bertemu denganmu di salah satu persimpangan adalah sesuatu yang menyenangkan. Sayang arah kita ternyata berlainan.  Kaki kita tak bisa lagi sejajar dalam mencapai tujuan.

3
Ketika buku tentangmu harus kututup, maka tak kan lagi ada lembar cerita tentang dirimu.  Semua  menyaru sebuah kenangan yang hanya bisa diputar di memori kepala kita.  Tak kan lagi ada tentang kisah aku dan dirimu yang kutulis, kecuali ketika aku benar-benar sedang merindukanmu.

2
Biarkan semua tangisan tumpah malam ini juga.  Aku ingin ketika pagi menjelang, senyum hangat mentari dapat kubalas dengan suka cita.  Hari baru harus dirayakan dengan senyuman, bukan ratapan tentang kenangan dan masa lalu, benar?

1
There's always gonna be another mountain, I'm always gonna wanna make it move, always gonna be a uphill battle, sometimes I'm gonna have to lose.  Ain't about how fast I get there, ain't about what's waiting on the other side, it's the climb.



***

Stay strong, keep moving, can't let the darkness blind us
Carry on, we'll be the ones that pull the stars down to us


 Keep on moving, keep climbing
Keep the faith, baby
It's all about, it's all about the climb
Keep the faith, keep your faith


Pergi: Sebuah Ironi Penyendiri

PERGI!
Sebuah Ironi Penyendiri

Kita terlahir seorang diri, meninggal dan diam dalam kubur seorang diri. Maka kenapa kita tidak bisa hidup seorang diri pula?

Untuk apa mempertahankan orang yang tidak ingin dipertahankan? Untuk apa memaksa tinggal orang yang ingin pergi?  Ketika kalian sudah tidak betah lagi di sini, silakan saja pergi.  Pintu selalu terbuka lebar untuk orang yang ingin pergi.


***
Kebohongan paling besar yang selalu dikatakan oleh seorang penyediri adalah :  Pergi! Aku ingin sendiri.

Bahagia Sekarang

Aktif di media sosial ternyata membuat bahagia semakin susah saja.  Melihat status teman yang sudah bekerja di perusahaan ini, perusahaan itu, sedang saya masih berkutat dengan yang namanya tugas akhir.  Melihat teman lain yang habis servis mobil pribadinya, dari mulai ganti oli sampe ganti sparepart semua di list dalam sebuah postingan, sedang yang saya punya hanyalah motor tua, itu pun hasil pinjam dari paman.  Melihat teman lainnya lagi yang berfoto jalan ke sini jalan ke sana, sedang saya terkurung dalam kamar 2x3 meter.  Melihat teman lainnya lagi yang memposting foto berbagai makanan (yang sepertinya) enak (juga mahal) sedang saya setiap haris hanya sarapan nasi goreng telur dan makan malam dengan telur dadar.

Bahagia sekarang susah yah...

Fabiayyi aalaa i rabbikumaa tukadzibaan
(Maka nik'mat yang mana lagi dari Tuhanmu yang kamu dustakan?)

Kalau tidak pernah baca ayat ini, mungkin saya sudah gila.

You and Me Forever

You and Me Forever
You and Me  o  ver

Cinta

Berhenti bicara tentang semiotika!
Aku jengah kau ulangi tiap kata dengan nada sama,
Menganggap cinta sebatas lelucon belaka
Hubungan aku-kamu dan dirinya.

Berhenti bicara soal cinta
Apa yang kau tahu tak lebih dari sekedar kata
Ini cinta, kau tak bisa jelaskan hanya dengan rima
Ini cinta, kau tak bisa jelaskan dengan bait kata bermakna

Putus

"Kayaknya aku bakal putus,"  katamu mebuka percakapan.

"Kapan?" jawabku. 

Kamu lama tidak membalas.  Mungkin terkejut dengan tanggapan yang aku lontarkan.

"Ga salah kan aku nanya kapan?" susulku, takut semua menjadi runyam kembali.

Kamu tidak menjawab lagi.

***


Menulis

Malam ini saya senyum-senyum sendiri membaca tiap komentar yang diberikan pada sebuah  tulisan saya. Ternyata menulis, mengeluarkan semua gagasan di dalam pikiran menjadi sebuah tulisan, tidak semudah yang selama ini saya pikirkan. Selama ini saya berpikir dengan menulis, orang yang membaca akan begitu saja mengerti maksud yang saya tuju. Saya belum bisa memposisikan diri sebagai penulis sekaligus pembaca yang memiliki berbagai pemahaman di kepalanya.

Menulis ternyata tidak mudah.  Salah-salah memilih diksi, salah-salah menyusun kalimat, maksud dari tulisan yang kita tulis bisa menjadi kabur maknanya. Ibaratnya kita sedang menggambarkan sebuah gayung, kita mendeskripsikan sesuai dengan pandangan kita bahwa bentuk gayung itu demikian. Kita mengira gayung adalah sesuatu yang tidak asing lagi sehingga apa yang kita gambarkan  akan dengan mudahnya dipahami.Saya lupa mengatakan ukuran volume gayung rata-rata demikian.  Akhirnya, pembaca malah mengira saya sedang menggambarkan sebuah cangkir.

Sayangnya, saya adalah orang yang lebih senang membiarkan begitu saja kesalahpahaman yang sudah terlanjur ada dibanding harus berkoar-koar memberi penjelasan lanjutan.  Bila orang terlanjur mengira yang saya gambarkan adalah sebuah cangkir, maka biarlah mereka tetap mengira itu cangkir. Akan sulit mengubah pikiran yang "bebal" (terlanjur tertanam dalam dalam).


Maka bijaklah orang yang berkata "Ketika kita belajar, tempatkanlah diri kita sebagai orang yang tidak tahu, kemudian ingin mencari tahu.  Dengan demikian, semua ilmu yang kita pelajari tidak akan mental karena ketinggian hati kita sendiri"


Salam
tsy

Sonyuhshidae

Kemarin-kemarin saya mencibir teman sekelas yang fanatik dengan salah satu girl band lokal.  Hari ini, saya membaptis diri saya sendiri sebagai fans SNSD. hahahahahah....

Anggap paragraf di atas ga pernah kalian baca!

Sebagai laki-laki normal, siapa sih yang hormon oxytocin nya ga keluar pas melihat wanita cantik? (yang punya pikiran jorok harus belajar lagi tentang fisiologi).  Ya.  ketika melihat wanita cantik, ada kecenderungan pada diri laki-laki untuk merasa tertarik, lalu kemudian menyukainya. Ini sesuatu yang alami kawan, selama perasaan itu masih bisa dikendalikan.  Hal ini yang menjadikan seorang istri menjadi indah di mata suaminya.  Coba bayangkan kalau Tuhan tidak menciptakan manusia seperti itu, mungkin tidak akan muncul rasa tentram di dalam sebuah hubungan suami istri.

Kembali ke masalah SNSD.  Pada dasarnya saya bukanlah pecinta girlband, termasuk yang berasal dari  korea. Saya adalah pecinta musik.  Lagu Gee sudah lama nangkring di salah satu folder di laptop saya tanpa adanya lagu lain dari SNSD.  Ada banyak sebenarnya lagu dari SNSD yang enak didengar misalnya Tell me your Wish, Ohh, Run Devil Run, dan yang lainnya. Hanya saja lagu lain selain Gee hanya enak didengar beberapa kali, sesudahnya saya akan bosan.  Sedang lagu Gee enak didengar kapan saja.

Saya mulai senang melihat SNSD ketika teman kost (sebut saja namanya Alam) dengan rajinnya mendownload film Love Rain.  Awalnya saya mencibirnya juga.  Lalu setelah nonton satu episode, saya ketagihan. "Keren yah aktingnya Yoona?".  Dari sana saya mulai menyukai Yoona dan banyak stalking tentang dia.  Lalu saya membaca bahwa Yoona juga main di Prime Minister and I.  untuk series ini saya mendownloadnya sendiri.  Sekali lagi saya memuji (kecantikan)  aktinngnya Yoona.  Baiklah  saya suka Yoona.

Lalu ada lagi teman (sebut saja namanya Zulva) yang mengenalkan saya pada sebuah acara bernama We Got Married. Awalnya saya malas untuk mencari tahu acara ini.  tapi suatu ketika di perpustakaan, saya bingung mau cari apa lagi.  Akhirnya buka youtube dan searching tentang WGM.  "Ini acara apaaa?" Waktu itu saya menemukan bahwa salah satu personel SNSD, Seohyun ikut acara ini. Saya mendownload satu paket episode 1-5 dan menunjukkannya pada si Alam.  Dia suka.  Demi dia saya pun mendownload seluruh episodenya. Sebenarnya tidak ada minat untuk menonton acara ini.   Lalu Si Alam berkata, "ending acara ini sedih," katanya. Otomatis saya pun penasaran.  Saya tonton sampai habis.  Kesan yang saya dapat dari acara ini adalah Seohyun juga cantik yah ternyata.. hahahahaahah (*evilsmile)

Saya sempat lupa pada SNSD. Suatu ketika tanpa sengaja saya menemukan lagu baru mereka yang berjudul Divine di youtube. Lagu berbahasa Jepang tersebut sukses membuat saraf di otak saya terganggu. Gila, lagunya keren.  Dan yang paling penting, di lagu ini banyak part yang dinyanyikan secara solo. Entah itu diedit atau engga, harus diakui bahwa semua personel grup ini bisa nyanyi.  Mungkin saya memang sudah gila.  Sejak melihat video klip lagu ini saya banyak searching tentang SNSD.  Dan semakin sering saya melihat mereka, mereka jadi semakin cantik saja. Hahahah.

Udah itu aja.


PS:  yang udah terlanjur baca tulisan ini, anggap saja kalian tidak pernah membancanya.  Anggap kalian sedang berhayal atau bermimpi membuka sebuah blog yang isinya seperti di atas. Tolong. Demi nama baik admin blog ini.

Instagram dan Following Back-nya

Alasan utama saya tidak membuat instagram dari dulu selain memori hp yang tidak memadai,adalah sistem pertemanan Instagram yang “following-follow back”. Ada rasa “takut” dalam diri saya jika saya membuat akun instagram, tidak akan ada follower-nya.

Ini mungkin terdengar sepele. Tapi bagi saya ini sangat serius. Ngefollow seseorang terus dia engga ngefolback itu rasanya ga jauh beda dari kita ngajak salaman, tapi yang kita ajak menolaknya. Serasa diludahi, meski ga nyampe di muka.

Lalu kenapa sekarang malah bikin akun instagram? Mungkin saya sudah bisa sedikit memahami bahwa mengikuti atau tidak mengikuti (akun) seseorang adalah pilihan.  Bila kita diludahi, kita tinggal ludahi balik.  hahahahah….Bercanda. Yang penting kan kita sudah berusaha menyambung silaturrahmi.  Orang lain tidak ingin bersilaturrahmi bukan lagi menjadi urusan kita.

In Other Words

Pertama mendengar lagu Fly Me To The Moon (In Other Words) karya Bart Howard yang dinyanyikan oleh  Frank Sinatra, yang pertama muncul di otak saya adalah "Unik yah lagu jaman dulu?" sambil senyum senyum ga jelas.  Saya sendiri bingung itu senyuman apa, entah senyuman mengejek atau memuji.  Kemudian yang saya lakukan adalah terus memutar ulang lagu tersebut.  Yeah, I got something.