Tadabbur

Terkadang lucu rasanya ketika kita merenungkan sesuatu kemudian kita mendapati bahwa apa yang kita alami akhir akhir ini mirip dengan apa yang pernah kita lakukan pada orang lain dulu. Hal-hal yang pernah kita lakukan pada orang lain kembali lagi pada diri kita sendiri. Akhirnya menyimpulkan sendiri "oh gini yah rasanya 'digituin' sama orang lain."

Petang tadi aku berkumpul dengan teman teman sekaligus makan malam. Namanya perkumpulan pasti ada hal yang kita obrolkan. Dan diantara obrolan itu ada obrolan teman lain yang aku kurang paham. Mereka asik sendiri dengan topik obrolan mereka sementara aku dibiarkan menumpuk pertanyaan dan deduksi di kepalaku sendiri tentang apa yang mereka bicarakan. Ohh... gini ya rasanya...

Dan sekarang sebelum tidur aku mengingat ingat kejadian tadi, mirip dengan apa yang dulu pernah kulakukan. Di tengah perkumpulan aku asyik membicarakan suatu topik dengan salah satu teman dan mengabaikan kehadiran teman lainnya, mengabaikan perasaan mereka.

Aku sebenarnya anti mencampuri urusan orang lain, kecuali jika mereka melibatkanku dalam urusan mereka.  Saking anti-nya, aku bisa bersikap benar-benar tidak perduli. Istilahnya jika seseorang membuatku tidak peduli, maka ketika orang tersebut meregang nyawa sekalipun, aku bisa benar benar akan mengabaikannya. Ini hanya masalah respon saja, bagaimana seseorang menghargai keberadaanku atau tidak.

0 komentar:

Posting Komentar