Kemarau

Jam di laptop menunjukkan angka 11:43 malam. Kantuk sebenarnya sudah mulai memenuhi ubun-ubun kepala.  Mata pun sudah meminta untuk dipejamkan.  Hanya saja, pikiran masih mau melayang ke mana-mana.  Padahal, tak tentu juga arah yang menjadi tujuannya.

Well.  Akhir-akhir ini memang sering sekali saya merasa kebingungan sendiri:  Merasa ada yang harus dipikirkan tapi bingung sendiri harus mikir apa, merasa ada yang hilang tapi tak mengerti apa yang hilang, merasa ada yang harus dicari tapi bingung nyari apa dan di mana.

Lalu sampailah saya pada suatu hipotesis:  Jiwa saya sedang mengalami kekeringan hebat.

Betapa rasanya diri ini semakin hilang saja, semakin tak tentu arah. Semakin kabur saja pandangan akan arah dan tujuan hidup. Apa hidup ini hanya untuk menunggu mati?

 Sholat yang dulu tak pernah bolong, kini ada saja waktu yang tertinggal.  Puasa yang dulu sunnah pun dikerjakan, sekarang mana pernah?. Mata, tangan, dan seluruh anggota badan lain sudah tidak malu lagi bermaksiat.  Bahkan saat tulisan ini aku buat, aku belum melaksanakan shalat Isya. Ada apa dengan diri ini?



0 komentar:

Posting Komentar