Begitulah dia menulis tiga huruf di facebook-nya. Terasa aneh memang jika aku berharap bahwa tulisan itu adalah singkatan dari namaku.
***
Pukul 03.00
Alarm HP-ku pun berbunyi. Suaranya nyaring, menghentikan sebuah mimpi yang baru saja kualami. Mimpi yang aneh. Sejenak, aku duduk untuk mengumpulkan nyawa yang belum sepenuhnya melewati masa transisi.
Tombol HP kutekan satu persatu. Tak sampai tiga detik, aku sudah terhubung dengan internet. Layar log in fb pun terbuka. Dengan cekatan, jari jariku menekan tombol-tombol untuk masuk. Cepat sekali. Otakku sudah tak lagi harus memberi mereka komando. Beranda terbuka. Satu Pemberitahuan. Ah, ga penting. Lanjut lihat status-status orang lain, yang ada hanya status-status dari orang yang sama sekali tak kukenal.
Buka twitter
Layar home terbuka secara otomatis tanpa harus log in dulu. Tombol down berulang ulang kutekan sambil membaca satu persatu
Senyumku sedikit mengembang saat mataku sampai di sebuah tulisan. Ada rasa lega yang kurasakan walaupun tak kupungkiri ada rasa kecewa yang begitu dalam. Ak perlu kusebutkan tulisan siapa dan isinya apa.
Ayam jantan tetangga berkokok, dan aku sama sekali belum sholat isya. Kumatikan HP yang baterainya sudah hampir habis itu. Kuambil wudhu.
***
*_* : Kau terlalu rumit dengan pikiran-pikiran yang kau sebut perinsip
Saya : Ya, aku tahu
*_* : Kau berpikir seolah-lah kau adalah seorang filsuf yang hebat
Saya : Tidak. Aku hanya berusaha mengikuti pikiranku
*_* : Kau tahu, Aristoteles pun tak pernah mengabaikan istrinya
Saya : Apa dia menikah waktu hidupnya ? Aku baru tahu
*_* : Bullshit
Saya : Aku mengerti maksudmu
*_* : Lalu apa maumu ? Apa yang kau pikirkan ?
Saya : Entahlah
*_* : Bodoh
Saya : (diam)
*_* : Kau menyia-nyiakan kesempatan terbaik yang pernah datang padamu
Saya : Maksudmu ?
*_* : Itu adalah kesempatanmu untuk masuk, dan kau sama sekali tidak melakukan apa-apa
Saya : Aneh rasanya jika aku masuk saat itu dengan tiba-tiba
*_* : Dan itu memberi kesan bahwa kau sama sekali tak peduli
Saya : Aku peduli, walau aku tak melakukan apa-apa
*_* : Lalu apa bedanya dengan kau tak peduli?
Saya : Masih banyak orang yang peduli padanya
*_* : Dan itu bukan kau.
Saya : Aku akan masuk saat tak ada lagi orang yang peduli padanya.
*_* : Seperti pahlawan kesiangan ? manis sekali... Pengecut.
Saya : Kau tak akan mengerti jalan pikiranku
*_* : Dan kau sendiri tak mengerti jalan pikiranmu.
04 Januari 2011
0 komentar:
Posting Komentar