Day 4
*****
Tulisan hari ini benar-benar random.
Seorang teman pernah bertanya dalam suatu perkumpulan, "Sedang sibuk apa sekarang?" katanya. Aku berpikir sejenak, apa ya? Sejujurnya saja, aku bukan orang yang selalu menenggelamkan diri dalam kesibukkan. Maka untuk menjawab pertanyaan tadi, aku berkata, "Sedang sibuk belajar gitar."
Memang benar, akhir akhir ini aku lebih sering menyentuh gitar. Ingat, menyentuh, bukan memainkan. Aku bahkan membeli gitar baru demi untuk bisa belajar lebih sering. Alasan pertama yang muncul di kepalaku untuk belajar gitar sebenarnya agak "nyeleneh": Aku membayangkan suatu saat nanti bisa mengajarkan gitar pada anakku. Sungguh pemikiran yang visioner bukaaan? hahahaha (mengusap rambut dari dahi ke belakang).
Dalam hal ini, aku sedikit serius. Salah satu mempi besarku setelah menjadi seorang ayah nanti adalah aku ingin menjadi ayah yang dekat dengan anaknya. Aku ingin memberi perhatian total pada anakku. Aku ingin menyaksikan pertumbuahnnya dari hari ke hari. Mengajarkan gitar kepada anakku adalah salah satu cara yang menurutku cukup efektif. Kami bisa langsung berinteraksi setiap hari sebanyak yang kami mau.
Aku sempat bingung ketika orang yang bertanya tadi melanjutkan pertanyaannya, "Kenapa mengajarkan gitar, tidak pelajaran sekolah saja, seperti matematika misalnya?". Aku harus menjawab apa? sejujurnya, pertanyaan seperti itu tidak pernah terlintas dalam pikiranku. Aku pun merasa heran, mengapa harus gitar> mengapa tidak pelajaran sekolah saja? Tidak ada alasan yang pasti dalam masalah ini. Sekali lagi, aku hanya ingin dekat dengan anakku kelak. Bila harus melalui mengajarkan pelajaran sekolah, mungkin aku juga akan melakukannya.
Satu lagi yang ingin aku lakukan ketika kelak sudah memiliki anak: aku ingin menjadi pendongeng untuk dia. Aku merasa dongeng di masa sekarang sudah mulai lenyap. Coba saja perhatikan, zaman sekarang, mana ada orang tua yang masih membacakan dongeng untuk anaknya. Padahal, menurut beberapa penelitian, membacakan dongeng untuk anak itu dapat melatih imajinasi si anak. Dia bisa membayangkan apa yang sedang pendongeng ceritakan. Tentu hal ini mendukung perkembangan otak anak. Selain itu, melalui dongeng kita bisa menyisipkan pesan-pesan moral yang cukup berharga. Kita bisa mengajari si anak tanpa dia merasa bahwa dirinya sedang belajar. Melalui dongeng pula kita bisa menyelipkan pengetahuan-pengetahuan yang bisa dipelajari anak.
Kembali pada masalah belajar gitar. Sejujurnya, aku sedikit lambat dalam hal ini. Sejak SMP aku sudah memiliki sebuah gitar. Namun karena bosan tidak juga bisa memainkan sebuah lagu pun, aku sempat menyerah. Dan sekarang, semangat itu muncul lagi, dengan alasan berbeda. Walaupun aku tidak bisa menjadi pemain gitar yang mahir, setidaknya aku mengetahui dasar dasar dalam bermain gitar sehingga suatu saat kelak, jika kesampaian, aku bisa mengajarkannya pada anakku.. Aaamiiin...
0 komentar:
Posting Komentar