Curhat Edisi keempat
Kehilangan orang yang kita sayangi (dalam
arti luas) itu seperti kehilangan sebagian dari diri kita sendiri.
Terdengar berlebihan mungkin, tapi orang yang pernah mengalaminya pasti
mengerti. Seperti apapun cara kita kehilangan, entah baik baik atau
tidak, entah melalui pertengkaran atau tidak, pasti suatu saat ada momen
di mana kita merindukan orang yang dulu pernah menghiasi kehidupan kita
itu.
Malam ini, ketika iseng-iseng buka buku catatan
lama, tanpa sengaja aku menemukan sebuah foto terselip di halaman yang
masih kosong. Foto itu adalah foto seseorang yang dulu begitu dekat
denganku (Re: bukan pacar). Foto masa kecilnya. Foto yang entah
bagaimana bisa berada di buku yang aku sendiri merahasiakan
keberadaannya. Sudah barang tentu aku yang menyelipkan di foto itu,
tapi kapan dan di mana aku sendiri lupa. Bahkan cara mendapatkan foto
itu juga aku tidak ingat sama sekali. Jangan-jangan aku mencuri dari
dompetnya ketika dia lengah? Entahlah, sepertinya aku memang sempat
amnesia.
Perlahan, rasa rindu itu pun merembes
menyelusup ke hati. Dibarengi rasa penyesalan yang dalam mengapa
(perpisahan) ini sampai terjadi, mengapa di antara kita pernah ada
pertengkaran yang sampai menyebabkan kita saling menjauh pergi. Aku
laki-laki. Harusnya dulu aku bisa menurunkan egoku. Harusnya memang
aku yang mengalah. Mungkin dengan begitu hubungan kita akan baik-baik
saja. Ah... penyesalan memang selalu datang terlambat.
-v-
0 komentar:
Posting Komentar