Ngucapin Selamat Natal

Note #3

Lagi, gue nulis tulisan ini engga di malam minggu. Kemarin terlalu asyik ngobrol sama si Alam sampai males buka laptop.  Sebenernya kemarin udah bikin konsep tulisan juga sih di kertas.  Temanya tentang "Teman".  Tapi setelah dipikir-pikir tulisannya terlalu frontal.  Bisa bahaya kalo ada yang baca terus merasa tersindir. Ya sudah akhirnya gue memutuskan nulis yang ringan-ringan aja.

Tentang umat Islam yang ngucapin "selamat natal" kepada kaum kristian, gue bukan orang yang mau ambil pusing tentang masalah ini.  Gue muslim dan ada hadis yang menyebutkan "Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka." (HR. Abu Dawud, Al-Libas, 3512. Al-Albany berkata dalam Shahih Abu Dawud, Hasan Shahih no. 3401).  Mungkin benar bahwa dengan kita memberi selamat kepada mereka, kita sudah melenceng dari akidah yang kita anut.  Tapi seperti yang gue katakan di awal tadi, gue bukan orang yang mau ambil pusing.  Secara pribadi gue enggak mengucapkan selamat kepada mereka.  Masalah orang lain mau ngucapin selamat atau enggak, itu bukan lagi urusan gue.  Kalau sudah menyangkut akidah, gue merasa belum memiliki kapasitas untuk memperbaiki akidah umat.

Lalu bagaimana dengan hadis yang menyebutkan bahwa "Sampaikanlah walau satu ayat"? dan ayat Al-Qur'an  yang menyuruh kita saling menasihati dalam kebenaran dan taqwa?.  Jujur saja kalau ditodong dengan pertanyaan itu, gue juga ga bisa jawab, dan ga bisa jelasin apa apa.  Mungkin yang gue bisa katakan adalah gue masih harus banyak belajar tentang dua dalil tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar