Seorang teman memberikan 2 buah printer secara cuma-cuma karena dia telah selesai kuliahnya dan akan segera pulang ke daerah asalnya. Sebulan lebih printer-printer itu disimpan di kamar kostku tanpa digunakan karena aku pun pulang kampung atas nama libur lebaran. Setelah kembali, aku bergegas mencoba kedua printer itu.
Aku coba mencetak tulisan sembarang dari drive d laptopku. Hasilnya tulisan yang tercetak printer 1 belang belang. Aku mencoba dengan menakai foto. Iseng aku meng-insert foto seorang wanita pada ms word. Ah... atas nama masa lalu. Eh hasilnya malah bagus. Printer kedua tidak jauh berbeda. Malahan lebih parah. Tinta hitamnya tidak keluar sama sekali. Aku coba tinta warnanya kembali memakai foto yang sama. Hasilnya bagus lagi.
Urusan printer aku menyerah. Setelah diotak atik dengan perintah pembersihan, hasilnya tidak berubah. Tinta hitamnya tidak tercetak dengan benar. Pun setelah aku menyuntikkan tinta baru sampai penuh. Hasilnya tetap sama. Pilihan yang tersisa adalah mengganti cartridge, dan biaya untuk membelinya cukup mahal. Akan lebih murah biayanya bila aku mencetak revisianku di rental saja.
Hasil mengotak atik printer menyisakan gambar yang, bagaimana yah menyebutnya, tidak enak untuk dibuang. Terlalu sadis untuk dimasukkan ke tong sampah. Salah aku juga sebenarnya mencoba printer dengan foto seorang wanita. Terlebih wanita itu, ah.. sudahlah. Maka atas nama kemanusiaan (dan sedikit ingin mengenang masa lalu), aku gunting pula foto itu dari kertasnya dan aku iseng tempel di tembok.
Efeknya luar biasa. Berbagai kenangan silih
berganti melintas di kepalaku. Setelah bertahun tahun lamanya,
kenangan-kenangan itu ternyata tidak hilang dan malah mengendap di kepala,
tercecer di bagian-bagian otak. Ternyata aku pernah demikian gilanya
menyukai seorang wanita.
Adalah perbuatan bodoh mencetak foto alumni hati
lalu memajangnya. Tapi aku melakukannya.
0 komentar:
Posting Komentar