Back song: Nadir by Fiersa Besari
Kenangan. Seperti katamu, kita tak hidup di masa lalu. Jadi untuk apa
mengenang yang sudah sudah dan tidak akan terulang kembali. Memory is a
great servant, but a really bad master. Begitu kurang lebih menurut
buku yang pernah kubaca.
Lalu, jangan heran bila kamu mendapatiku terdiam atau melakukan suatu
hal yang belum pernah kulakukan. Anggap saja ketika itu, otakku sedang
melakukan pengangkutan besar besaran dari amygdala menuju hippocampus,
mengubah kenangan ke bentuk seharusnya, memindahkannya ke tempat di mana
selayaknya ia berada. Hingga ketika namamu terlintas, aku akan
bertingkah seperti sedang mengingat nama nama artis dunia atau tokoh
terkenal lainnya. Tidak perlu melibatkan emosi di dalamnya.
Tentang segala hal dalam dirimu, seperti tanggal lahir dan nomor
telfonmu, meski sukar kulupakan (ah andai ada mesin penghapus ingatan),
biarlah semua itu menjadi serpihan serpihan jejak, tanda bahwa kamu
pernah menghuni sebagian dari isi pikiranku. Ketika hari lahirmu tiba,
maafkan aku bila aku tidak mengucapkan selamat. Anggap saja itu masih
merupakan bagian dari pengangkutan besar besaran yang sedang kulakukan.
Seperti katamu, kita tidak hidup di masa lalu. Tidak perlu menengok
ke belakang untuk sekedar melihat apa yang sedang kulakukan. Nikmati
saja tawamu bersama teman teman barumu, dengan pacarmu, atau dengan
siapa saja yang tidak akan pernah menjadi masa lalumu. Percayalah, aku
di sini baik baik saja, membereskan semua jejak yang kau tinggalkan
sambil menatap punggungmu yang kian lama hilang.
“Namun jika memang harus berakhir sampai di sini, biarku berharap dengan hati yang keras kepala.”
0 komentar:
Posting Komentar