Who Am I (2)

Pernah mempertanyakan siapa sebenarnya diri kita? Aku sering.
Terkadang aku tidak mengerti dengan apa yang aku suka dan aku inginkan.  Terkadang aku merasa sangat berbeda dan aneh dibanding orang kebanyakan.  Aku merasa seperti ada dua orang yang hidup di dalam tubuhku.

Misalnya:  Aku tergabung dalam kelompok pecinta alam di kampus.  Aku suka naik gunung, suka jalan jalan ke alam, dan sangat benci dengan perilaku manusia yang merusak lingkungan seperti membuang sampah sembarangan atau memperlakukan hewan (langka) tidak semestinya.  Tapi di lain pihak juga aku jauh dari ke-identikan anak pencinta alam lain seperti hidup bebas, suka nongkrong, atau merokok. Aku lebih suka menyendiri dan bisa dibilang anti terhadap rokok.

Contoh lain dalam playlist musik. Ketidakkonsistenan dapat dilihat dari genre musik yang ada di pemutar laguku.  Segala jenis musik tercampur aduk di sana, mulai dari Avenged Sevenfold sampai kangen band.  Mulai dari Linkin Park sampai George Benson.  Mulai dari Avril Lavigne sampai Mariah Carey.  Mulai dari Scandal sampai SNSD.  Mulai dari Tony Rastafara sampai Fiersa Besari.

Dari tontonan film, satu musim aku suka nonton genre action.  Aku suka film perang seperti Tears of The Sun, film tembak tembakan seperti Die Hard, atau balapan seperti Fast and Furious.  Tapi satu musim lain aku suka serial korea, sampai rela berjam-jam nunggu download 50 episode selesai.

Di beberapa waktu, aku sering iseng memperhatikan anak-anak Punk yang bertato sedang ngamen atau sekedar kumpul-kumpul di tengah jalan.  Atau mereka yang fanatik terhadap suatu klub bola sampai rela bangun tengah malam demi menonton tim  kesukaannya bertanding.  Atau mereka  yang fokus menggeluti satu bidang tertentu.  Satu persamaan dari mereka adalah, mereka tahu apa yang mereka suka.  Mereka tahu apa yang mereka inginkan.  Sesuatu yang memang tidak semua orang dapat menemukannya.  Fokus dan konsisten di dalam suatu hal kadang memang tersasa menyulitkan.

0 komentar:

Posting Komentar