Pernah mempertanyakan siapa sebenarnya diri kita? Aku sering.
Terkadang
aku tidak mengerti dengan apa yang aku suka dan aku inginkan.
Terkadang aku merasa sangat berbeda dan aneh dibanding orang
kebanyakan. Aku merasa seperti ada dua orang yang hidup di dalam
tubuhku.
Misalnya: Aku tergabung dalam kelompok pecinta
alam di kampus. Aku suka naik gunung, suka jalan jalan ke alam, dan
sangat benci dengan perilaku manusia yang merusak lingkungan seperti
membuang sampah sembarangan atau memperlakukan hewan (langka) tidak
semestinya. Tapi di lain pihak juga aku jauh dari ke-identikan anak
pencinta alam lain seperti hidup bebas, suka nongkrong, atau merokok.
Aku lebih suka menyendiri dan bisa dibilang anti terhadap rokok.
Contoh
lain dalam playlist musik. Ketidakkonsistenan dapat dilihat dari genre
musik yang ada di pemutar laguku. Segala jenis musik tercampur aduk di
sana, mulai dari Avenged Sevenfold sampai kangen band. Mulai dari
Linkin Park sampai George Benson. Mulai dari Avril Lavigne sampai
Mariah Carey. Mulai dari Scandal sampai SNSD. Mulai dari Tony
Rastafara sampai Fiersa Besari.
Dari tontonan film,
satu musim aku suka nonton genre action. Aku suka film perang seperti
Tears of The Sun, film tembak tembakan seperti Die Hard, atau balapan
seperti Fast and Furious. Tapi satu musim lain aku suka serial korea,
sampai rela berjam-jam nunggu download 50 episode selesai.
Di
beberapa waktu, aku sering iseng memperhatikan anak-anak Punk yang
bertato sedang ngamen atau sekedar kumpul-kumpul di tengah jalan. Atau
mereka yang fanatik terhadap suatu klub bola sampai rela bangun tengah
malam demi menonton tim kesukaannya bertanding. Atau mereka yang
fokus menggeluti satu bidang tertentu. Satu persamaan dari mereka
adalah, mereka tahu apa yang mereka suka. Mereka tahu apa yang mereka
inginkan. Sesuatu yang memang tidak semua orang dapat menemukannya.
Fokus dan konsisten di dalam suatu hal kadang memang tersasa
menyulitkan.
0 komentar:
Posting Komentar