Etika



Sumber gambar:
https://web.facebook.com/photo.php?fbid=1430287686997035&set=pcb.1430287700330367&type=3&theater
https://web.facebook.com/photo.php?fbid=1430287626997041&set=pcb.1430287700330367&type=3&theater

Baru saja membuka facebook dan mendapati gambar yang dibagikan seorang teman.  Rasanya, campur aduk.

Bapak saya adalah seorang guru.  Dan bila membayangkan sosok guru di gambar  adalah Bapak, rasanya bikin sesak.  Dada serasa dipukul pukul oleh sesuatu yang tidak terlihat.  Terlepas foto itu rekayasa atau bukan, sungguh-sungguh atau bukan (dan kalau ini bercanda, sungguh bukan candaan yang lucu), tetap saja dengan melihatnya saja sudah menyesakkan .
Gambar itu mengingatkanku pada satu kejadian dulu. Waktu masih SD, ada teman yang melaporkan bahwa ada yang menghina Bapak. Katanya, orang itu menyebut bapak dengan sebutan yang tidak pantas diberikan murid kepada gurunya.  Lalu ketika sampai di rumah, sambil menangis, aku melapor pada Bapak. Entah mengapa aku melapor harus sambil nangis.  Mungkin tidak terima saja bila Bapak mendapat hinaan seperti yang teman ceriitakan.

Kembali ke masalah gambar, Apa yah... speechles
Pepatah bilang, guru harus digugu dan ditiru, dijunjung dan disanjung. Dan bila surga ada di telapak kaki ibu, maka ilmu ada di punggung tangan guru.

Apa yang salah dengan kita?

Belakangan, marak diberitakan seorang guru dipenjarakan karena mencubit muridnya.  SANG orang tua tidak terima atas perlakuan guru tersebut hingga melaporkannya ke polisi. 
Di kasus lain, seorang ayah mendatangi sekolah anaknya dan dengan paksa memotong rambut guru yang sebelumnya telah terlebih dahulu memotong rambut anaknya si ayah.  Padahal guru tersebut hanya menerapkan disiplin dan aturan yang berlaku di sekolah.

Gila!

0 komentar:

Posting Komentar