Teror



 

Judul : Teror
Penulis : Langit Kresna Hariadi
Penerbit : Narasi
.
"Gendonglah anakmu, dan mari kita hayati kematian kita bersama." (Halaman 812)

 Zumtaz Rizar Mahendra sedang bersama anak dan istrinya ketika sebuah bom meluluh lantakkan hotel yang dijadikannya tempat menginap.  Istrinya meninggal seketika di depan matanya.  Anaknya pun turut menyusul meskipun sudah mendapat pertolongan dari dokter rumah sakit. Zumtaz geram.  Kematian anak dan istrinya yang tragis membuatnya bertekad membalas dendam kepada siapapun pelaku yang terlibat dalam pengeboman tersebut.

Kucuran dana besar tidak segan-segan Zumtaz keluarkan demi melakukan aksi balas dendamnya. Berbagai tempat dia kunjungi untuk melacak para separatis yang diduga berasal dari jaringan Perca Merdeka, sekelompok orang yang menginginkan berdirinya Negara Perca di atas tanah Indonesia. Zumtaz terhubung dengan jaringan itu lewat Hiromi Nagayama, mahasiswa asal Jepang yang sedang melakukan penelitian doktoralnya tentang jaringan separatis ini. 

Secara kebetulan Zumtaz bertemu dengan Sonia Naday, wanita yang kemudian menjadi kepanjangan tangannya dalam melakukan berbagai aksi.  Sonia memiliki bakat terpendam yang menjadikannya cepat menyesuaikan dengan aksi yang sedang Zumtaz kerjakan.  Atas arahan Zumtaz, Sonia dilatih menjadi penembak yang handal.  Perlahan benih benih cinta mulai tumbuh dalam diri Sonia.  Kegigihan dan cinta Zumtaz kepada isteri dan anaknya membuat Sonia luluh dan bersedia mengabdikan diri sepenuhnya kepada laki-laki itu.  Zumtaz yang gusar setelah ditinggal oleh istri dan anaknya mendapat ketenangan dalam diri Sonia.  Mereka pun akhirnya menikah.

Meski mendapat berbagai rintangan, Zumtaz dan Sonia semakin mendekati tujuan mereka yaitu mengungkap jaringan teroris itu dan melakukan balas dendam, sampai suatu ketika, Zumtaz mendapat pesan dari wanita misterius yang justru mengungkap akhir dari aksi Zumtaz yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Novel bergenre thriller ini dikemas demikian apik oleh penulisnya.  Langit Kresna Hariadi (LKH) begitu terampil dalam menggambarkan situasi cerita sehingga kejadian yang diceritakan seolah olah benar-benar telah terjadi di kehidupan nyata.  Aliran cerita yang kadang kadang begitu tenang namun bisa berubah menegangkan dapat menghanyutkan pembaca hingga membaca lembar-demi lembar dari buku tidak terasa membosankan.



0 komentar:

Posting Komentar