(Bukan) Cerita FTV

Aku matikan mesin motorku yang masih menyala, lalu kulepas helm dan menaruhnya di atas kaca spion sebelah kanan.  Dari tempatku berada, wajah ayumu sudah bisa kulihat dengan jelas meski hanya bagian pinggirnya saja.  Sengaja aku tidak langsung turun dari motor dan menghampirimu agar aku bisa lebih lama memandangmu.  Hal yang tidak bisa kulakukan setiap hari.

Sebelum semuanya tampak aneh, aku terpaksa menghentikan semuanya dan bergegas berjalan ke arahmu.  Senyum teduhmu langsung menyambut begitu pertama kali melihat kedatanganku.

"Eh, Mas. Baru pulang kuliah?"katamu sambil sedikit tersenyum.

"Iya, Mbak. Baru bubar langsung mampir ke sini, hehe"  jawabku sambil sedikit tersipu malu. Aduh jangan sampai pipi ini berubah memerah.

"Mau dibikinin yang biasa?" Lanjutmu, masih dengan memasang senyuman.

"Boleh."

"Dibungkus?"

"Ya."

Lalu badanmu berbalik memunggungiku.  Tanganmu dengan lihai mencampur bumbu bumbu ke dalam sebuah kantong plastik.  Kamu kemudian merobek-robek sayuran dan bihun serta memasukkannya juga.
Tanganmu lalu meraih sinduk agak besar untuk mengambil bakso dari dalam kuali yang masih beruap.  Bakso itu kemudian kamu masukkan ke dalam plastik disertai dengan kuahnya.  Kantong plasti itu kamu ikat dan masukkan ke dalam kresek berwarna putih.

"Ini, Mas.  Ada lagi?" katamu sambil menyodorkan kantong kresek berisi bakso itu

"Sudah, ini saja." Jawabku.  Aku kemudian mengambil uang sepuluh ribuan dan lima ribuan masing masing satu lembar serta menyerahkannya padamu.

"Uangnya pas, Ya.  Terima kasih." katamu, masih dengan senyuman yang tersungging. 

Ah... senyum itu. Masih terlihat sama sejak tiga tahun lalu, sejak pertama kali aku melihatnya dan langsung kecanduan dibuatnya.

Tiga tahun, Mbak. Dan sampai saat ini aku bahkan belum tahu namamu.  Jangankan untuk bertanya, untuk memperpanjang percakapan lebih dari percakapan antara penjual dan pembeli pun aku tidak bisa.  Hidup ini ternyata tidak semudah cerita di FTV  yang bisa menyatukan dua orang tidak saling kenal begitu saja.

0 komentar:

Posting Komentar