Tahun 2016 telah berakhir. Kejadian baik dan buruk yang menimpa kita di tahun ini akhirnya menjadi kenangan. Kita telah sukses sepenuhnya menghadapi rintangan di tahun 2016. Kita juga telah selesai meresapi manisnya kejadian baik di tahun lalu. Sekarang tergantung kita apakah kita hanya akan menjadikan kejadian-kejadian itu sebagai masa lalu, atau mengambil banyak pelajaran darinya. Sekarang tergantung kita apakah kita akan terpaku di masa lalu atau melanjutkan hidup yang lebih baik di tahun berikutnya.
Bagiku, orang yang paling menyedihkan adalah orang yang kehilangan tujuan. Kalau kita tersesat di jalan, kita masih bisa bertanya ke mana arah yang harus kita lalui untuk mencapai tempat yang kita tuju. Tapi bila kita kehilangan tujuan, kita bisa menanyakan apa? Begitu pula dengan hidup. Orang yang kehilangan tujuan tak ubahnya seperti mayat hidup yang berkeliaran di jalanan.
Berangkat dari sana, awal tahun 2016 lalu aku membuat daftar keinginan yang akan aku capai yang dinamai #RevolusiDiri2016. Berisi 7 poin yang harus aku capai. Selengkapnya bisa dibaca di postingan ini:
Tahun ini, aku pun merasa "takut" untuk kehilangan tujuan hidupku. Akhirnya aku merangkum 10 poin yang ingin aku capai.
Suasana tahun ini mungkin sedikit berbeda. Aku sekarang sudah benar-benar dinyatakan "Lulus" dari kampus. Aku sudah dilempar jauh-jauh ke masyarakat luas. Entah seperti apa kelak aku di masyarakat, kita lihat saja nanti.
Kembali menyoal revolusi diri, sejujurnya ada sedikit rasa takut yang menempel di hati. Takut kalau aku terlalu terfokus pada 10 poin di atas dan lupa untuk mencapai target yang lain. Lebih parahnya lagi, aku takut akan lupa untuk menikmati setiap proses kehidupan. Tapi tidak mengapa. Ketakutan itu tidak lebih besar dari ketakutanku pada kehilangan tujuan hidupku. Biarlah setidaknya 10 poin ini untuk satu tahun kedepan menjadi tujuan dari langkah yang akan aku tempuh. Semoga dengan ini aku bisa menjadi orang yang lebih baik dari tahun kemarin.
0 komentar:
Posting Komentar