********
Feri Rivaldi
Aku tidak akan menunjukkan tulisan ini langsung padamu. Tapi aku ingin suatu saat nanti, entah sengaja atau tidak, kamu akan membacanya. Aku ingin membiarkan takdir bekerja dengan caranya sendiri.
Aku mengakui, sampai detik ini sungguh jauh untuk bisa menjadi kakak yang baik untukmu, bahkan seumur hidupku, mungkin aku tidak akan bisa mencapainya. Tapi ketahuilah, demi Tuhan, aku menyayangimu. Aku ingin segala yang hal yang terjadi padamu adalah hal terbaik. Aku ingin segala keberkahan dan keberuntungan menyertaimu. Maafkanlah segala kesalahan yang telah kulakukan, dan mungkin akan kulakukan nanti kepadamu. Satu hal yang sampai saat ini menghantuiku adalah ketika aku dengan sengaja berbuat salah kepadamu hingga kamu menangis kala itu. Maafkan aku. Bila bisa kuputar kembali waktu, aku rela melakukan apa saja agar tidak pernah kejadian itu aku lakukan.
Kamu harus percaya bahwa hal terbaik yang pernah aku miliki sampai saat ini adalah dirimu. Hal yang amas sangat kusyukuri adalah lahirnya dirimu. Terima kasih karena telah lahir ke dunia ini dari rahim yang sama denganku. Waktu kamu masih bayi aku memang sempat iri padamu karena Mamah lebih mementingkan dirimu. Tapi percayalah, itu hanya sikap bocah yang terlalu takut kehilangan apa yang telah dia miliki. Sekarang aku menyadari, betapa seringnya orang tua kita lebih mementingkan kepentinganku dibanding kepentinganmu. Berapa sering kamu harus mengalah demi aku, padahal aku kakakmu. Maafkan aku pula untuk hal ini.
Belakangan, aku mendengar kamu menang lomba di tingkat kabupaten, dan akan menjadi wakil untuk berlomba di provinsi. Aku sangat bangga dan bahagia mendengarnya. Kamu telah melakukan sesuatu yang membanggakan. Kamu luar biasa. Ketika aku seumuran denganmu, aku bahkan harus mencontek ketika mengerjakan pekerjaan rumah. Kamu hebat. Apapun hasilnya nanti, kamu harus percaya bahwa kamu telah melakukan hal terbaik yang bisa kamu lakukan. Jangan jadikan hasil sebagai sesuatu yang paling utama. Hargailah proses. Jangan pernah menyesali hasil yang tidak memuaskan ketika kamu telah bersungguh sungguh berusaha dan melakukan yang terbaik. Manusia hanya bisa berusaha, selebihnya, biarkan Tuhan yang berkehendak. Lapauilah kemampuan Bapak, lampauilah kemampuanku, dan lampaui dirimu sendiri. Jadilah orang yang sukses, maka aku akan semakin bangga dengan dirimu.
Jika kita besar nanti, bahkan ketika kita berdua sudah memiliki keluarga sendiri, aku berharap hubungan kita akan baik-baik saja. Percayalah, aku akan tetap menyayangimu. Aku akan tetap berharap segala kebaikan terjadi padamu.
Sebenarnya masih banyak yang ingin kusampaikan padamu. namun ternyata, bibirku kelu, dan jariku kaku. Terima kasih telah menjadi adik yang baik untuk kakak sepertiku.
0 komentar:
Posting Komentar