********
Malam telah cukup larut ketika aku masuk kamar temanku, Alam. Ketika itu dia sedang memainkan sebuah lagu diiringi gitar milik teman kost yang lain. Kebetulan lagu itu aku hafal dan kord nya mudah sehingga aku lekas mengambil gitarku dan ikut memainkannya. Karena masih terbatasnya kemampuanku memainkan gitar, kami hanya memainkan dua lagu saja. Lepas itu, kami ngobrol ngaler ngidul tentang beberapa hal.
Pertama, kami membicarakan karokean yang tadi aku lakukan bersama teman-teman, tentang asingnya lagu yang kami nyanyikan bagiku, tentang apa saja. Obrolan kami mengalir begitu saja, dari satu topik ke topik lain. Kami juga sempat membahas masalah asmara teman-teman kami,, masalah anggota kelompok kami yang semakin buyar, masalah seorang wanita yang sama sama kami kagumi yang ternyata sudah menambatkan hatinya pada seseorang, dan ujungnya, kami mengingat masa sekolah kami dulu.
Aku dan Alam bersekolah di SMP dan SMA yang sama. Ketika SMP kami memang tidak saling kenal karena kami berada di kelas yang berbeda. Tidak ada kejadian yang membuat kami bisa berkenalan. Baru di SMA kami masuk di kelas yang sama, X-1, Kelas Renville, Kelas Einsten Autist. Puncak obrolan kami adalah ketika kami mengingat-ingat nama guru kami yang (astagrifulloh) sebagian telah kami lupakan. Nama dan bentuk wajahnya pun telah banyak yang hilang dari ingatan kami. Obrolan berlangsung hingga larut, tak terasa jam dinding sudah menunjuk pukul setengah dua malam.
Satu hal yang aku pahami, ternyata menyenangkan memiliki banyak kenangan, terlebih ada orang yang menemani ketika kita mengenang setiap kejadian yang pernah sama-sama kita alami. Dan alangkah ruginya orang yang tidak memiliki kenangan atau orang yang menyepelekan arti kenangan. Aku jadi ingin berterima kasih kepada orang-orang yang telah singgah di kehidupanku, kepada orang-orang yang telah mencoretkan kenangannya di lembaran perjalananku. Selanjutnya hal yang aku harus pahami adalah tidak semua orang yang pernah tinggal di hidup kita harus menetap selamanya. Mereka sama-sama harus melanjutkan perjalanannya. Namun untuk terakhir kalinya, aku ingin memohon, jagalah kenangan yang telah kita buat bersama. Tempatkan ia di tempat yang mudah dijangkau, di dalam kotak kenangan, atau dibungkus plastik dan diletakkan di dalam lemari kaca. Simpanlah sebaik mungkin hingga suatu ketika, baik kita bersama atau kamu sendiri yang membukanya, kamu bisa menemukan hal-hal indah yang pernah kita lalui bersama.
Never say goodbye
Hum hain raahi pyar ke, phir milenge chalte-chalte
0 komentar:
Posting Komentar